Kuala Lumpur - Jeddah - Mekah - Madinah







 






















































1 - Alhamdulillah. Everything fine. 

2 - Waktu solat di Raudhah, antara pengalaman terindah dekat Madinah. Menitik air mata dari awal niat sampai sujud yang terakhir. Rasa dekat sangat dengan Rasulullah. The best feeling ever. 

3 - Waktu di Mekah, banyak tangkap gambar guna phone. Tup tup memory card rosak. Habis punah semua gambar :(

4 - But its ok 

5 - Dan ada yang cakap ''woi amende kat mekah pakai purdah kat mesia pakai jeans balik woo tak aci!'' rilek bro rilek.  

6 - Semua orang nak jadi baik. We try to be better each day. Slow-slow. Pelan pelan kayuh kata amirah. Taknak la nanti pakai purdah tapi perangai langsung tak berubah. Taknak la nanti orang kata ''woi amende pakai purdah tapi pi dating dengan boifren!.''  Nak istiqamah pakai stokin pun ambik masa okay.

7 - Result exam okay je btw bye muahx 


''... dan rasa sayang itu tidak pernah sedikit pun berkurang.''



It started when we're 16. Naive, us. We never met. We barely talk. But, we fell to each other.



The distance; the only reason why we fight.



I obviously hate the distance. I told you most of the days that it will be nice if you were here so that we can have breakfast together, have ice cream at the park in the evening, took lots of pictures, do silly little things together, and the list goes on.




You, as always, just listened.




''Sabar lah sayang.'' - so, I wait.




Waiting for the future that we ourself aren't sure was a bit frustating.




But because of I can't imagine myself with someone else other than you, I keep holding on.




Holding on something that was purely based on love.




Love isn't cinta. Love is something you can't even explain.




I can't explain you. Love is you.





Today is 7th.



Here am I, at the corner of my room, blowing candles on cupcake. Wishing you were here.




Today is 7th.




Here am I, at the corner of my room, reminiscing all the memories. Wishing we are still together.





I love you, still.





All the plans we made, all the promises we said, where should I bury them?





..... dan siapa perempuan tu?






Amirah can now write a novel. Bravoo! 


''Ini stranger dari mana?''


Haritu,  dari rumah ke shah alam, aku balik dengan ktm. First time. Dengan bagasi tak padan dengan badan, gigih aku heret sampai ke shah alam. 

Sampai dekat stesen Padang Jawa, aku mengeluh lagi tengok tangga. 


Dengan tenaga dah separuh nyawa, aku gagahkan juga heret bagasi naik tangga. 



Aku kena tinggal sorang-sorang kat belakang. 




Then suddenly, jeng jeng jeng




''Awak, nak saya tolong?'' lelaki, stranger, tegur aku. 




''Eh takpa, saya boleh angkat sendiri.'' 




Mungkin dia nak ketawa tengok aku macam anak ketam berjalan. Dengan badan kecik,  bayangkan boleh tak macam mana aku heret bagasi naik tangga? Memang macam anak ketam.




Dia jalan belakang aku. Aku rasa awkward sebab kami berdua je. Yang lain semua dah ke depan. 





''Eh bak la sini bagasi tu, saya boleh tolong. Macam berat je.''





Memang berat pun u_u




''Eh takpa takpa, terima kasih.''  kena la jual mahal sikit bro. Haha padahal aku segan sebab bagasi aku berat gila u_u





Aku bagi senyuman paling ikhlas sedunia. 




Dia senyum. Ah rasa nak ambik senyum dia simpan dalam poket. Hihi 




Rugi, tak sempat tanyakan nama. 





Dan cuba teka, siapa yang aku jumpa semalam waktu aku tak reti guna mesin pulangkan buku dekat library? 





Heheheheheeeeee.






'Ini stranger dari mana? 

Dunia atau syurga?''